cover
Contact Name
Muhammad Syahrir
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
ma.puslitbangkan@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sungai Musi Km. 09 Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone, Sulawesi
Location
Kab. bone,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Akuakultur
ISSN : 19076762     EISSN : 25029460     DOI : 10.15578/ma
Media Akuakultur as source of information in the form of the results of research and scientific review (review) in the field of applied aquaculture including genetics and reproduction, biotechnology, nutrition and feed, fish health and the environment, and land resources in aquaculture.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2007): (Desember 2007)" : 12 Documents clear
PENENTUAN JENIS KELAMIN BERDASARKAN REAKSI ANTIBODI PADA IKAN TUNA Gusti Ngurah Permana; Haryanti Haryanti
Media Akuakultur Vol 2, No 2 (2007): (Desember 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4153.25 KB) | DOI: 10.15578/ma.2.2.2007.77-79

Abstract

Pada budi daya ikan, identifikasi individu sangat penting untuk diketahui terutama dalam hal mengidentifikasi jenis kelaminnya. Bagaimana membedakan jantan atau betina ? Secara sepintas untuk membedakan ikan jantan atau betina memang mudah tetapi pada kenyataannya tidaklah demikian. Reaksi antibodi merupakan salah satu pendekatan yang dapat dipergunakan untuk penentuan jenis kelamin pada ikan yang telah menunjukkan aktivitas hormon dan pembentukan vitelogenin. Hasil dari kajian analisis dengan metode dot blot adalah ekspresi vitelogenin nampak jelas pada individu betina dan efek plasma terlihat transparan dibandingkan pada individu jantan tetapi metode ini sangat memerlukan pengalaman dan keahlian dalam akurasi pembacaan hasil.
PEMELIHARAAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus) DALAM BERBAGAI LINGKUNGAN DAN SISTEM WADAH BUDI DAYA Niam Muflikhah; Asyari Asyari
Media Akuakultur Vol 2, No 2 (2007): (Desember 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2366.486 KB) | DOI: 10.15578/ma.2.2.2007.71-76

Abstract

Ikan baung (Mystus nemurus) merupakan salah satu jenis ikan perairan umum yang hidup di sungai-sungai sampai ke bagian hilir dan rawa banjiran di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Di Sumatera, selain di Sungai Musi dijumpai juga di Sungai Indragiri, Siak, Kampar di Riau, dan DAS Batanghari di Jambi. Walaupun secara alami ikan ini hidup di sungai-sungai dan rawa banjiran, namun berbagai sistem pemeliharaan bisa diterapkan terhadap ikan tersebut antara lain sistem keramba, hampang, maupun dalam kolam, demikian pula cara pemeliharaan dapat dilakukan secara monokultur maupun polikultur terutama dengan ikan yang cenderung herbivora.
RUMPUT LAUT JENIS CAULERPA DAN PELUANG BUDI DAYANYA DI SULAWESI SELATAN Petrus Rani Pong-Masak; Abdul Mansyur; Rachmansyah Rachmansyah
Media Akuakultur Vol 2, No 2 (2007): (Desember 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9085.858 KB) | DOI: 10.15578/ma.2.2.2007.80-85

Abstract

Caulerpa merupakan salah satu komoditas rumput laut yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat secara langsung sebagai makanan dalam bentuk lalapan dan sayuran. Di Sulawesi Selatan, Caulerpa yang dipanen dari laut sangat digemari bahkan telah diproduksi melalui usaha budi daya pada tambak-tambak terlantar di pinggir pantai. Produksi Caulerpa telah menjadi komoditas yang bernilai ekonomi dan diperjualbelikan di pasarpasar lokal dan telah menjadi sajian menu khas di sejumlah restoran menengah. Studi awal telah dilakukan di wilayah pesisir Sulawesi Selatan, yaitu untuk pengamatan lahan budi daya serta analisis proksimat terhadap spesies Caulerpa lentillifera, Caulerpa recemosa var macrophysa, dan Caulerpa sp. di tambak dan pantai. Terlihat bahwa kandungan air 3,09±1,03; abu 60,67±2,62; lemak 0,39±0,33; protein 7,93±2,32; serat kasar 13,33±8,33; dan BETN 17,67±3,88. Tekstur tanah dengan debu berpasir atau pasir berdebu cocok untuk budi daya Caulerpa, di mana budi daya dengan penerapan metode long-line kurang produktif.
IDENTIFIKASI DNA DENGAN MENGGUNAKAN PCR: MARKER DNA SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PENGELOLAAN STOK INDUK UNTUK KEGIATAN BUDI DAYA DAN KONSERVASI Estu Nugroho
Media Akuakultur Vol 2, No 2 (2007): (Desember 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.512 KB) | DOI: 10.15578/ma.2.2.2007.91-94

Abstract

Metode PCR (Polymerase Chain Reaction) telah banyak digunakan dalam membantu pengelolaan bidang perikanan, baik untuk kegiatan budi daya maupun konservasi. Berdasarkan data yang dihasilkan maka masalah-masalah dalam penge-lolaan suatu stok, depresi inbreeding, variasi genetik suatu populasi maupun penelusuran garis keturunan segera dapat diatasi dengan baik.
APLIKASI PROBIOTIK MENUJU SISTEM BUDI DAYA PERIKANAN BERKELANJUTAN Ikhsan Khasani
Media Akuakultur Vol 2, No 2 (2007): (Desember 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9353.164 KB) | DOI: 10.15578/ma.2.2.2007.86-90

Abstract

Perkembangan kegiatan budi daya perikanan yang pesat dengan penerapan sistem intensif telah memunculkan permasalahan berupa penurunan daya dukung kolam atau tambak bagi kehidupan ikan yang dibudidayakan. Dampak lanjut yang ditimbulkan adalah terjadinya serangkaian serangan penyakit yang menimbulkan kerugian besar. Langkah antisipatif melalui penerapan teknologi budi daya dengan berpedoman pada kaidah keseimbangan ekosistem merupakan solusi untuk mencegah kerusakan yang lebih serius. Di antara langkah tersebut adalah melalui aplikasi probiotik yang mempunyai kemampuan dalam mempertahankan kualitas air dan penghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen.
SPESIES BARU MOLUSKA INDONESIA, 15 TAHUN TERAKHIR George Hadiprajitno
Media Akuakultur Vol 2, No 2 (2007): (Desember 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2805.652 KB) | DOI: 10.15578/ma.2.2.2007.95-106

Abstract

ndonesia negara kepulauan merupakan surga bagi moluska baik yang hidup di laut maupun di darat, sehingga menjadi sorotan para peneliti asing. Dalam 15 tahun terakhir lebih dari 120 lebih spesies baru yang dipertelakan (diteliti), hampir semua dari spesies baru tersebut dipertelakan di luar negeri oleh peneliti asing dan holotipenya disimpan di museum-museum yang berada di luar Indonesia. Dalam studi ini dibuat daftar spesies baru moluska Indonesia dari tahun 1991 sampai 2006. Juga informasi spesies-spesies yang dipertelakan dari lokasi di luar negeri dan diperkirakan dapat ditemukan di Indonesia; maupun spesies yang awalnya dipertelakan dari Indonesia tetapi saat ini keberadaannya tidak ada beritanya lagi. Melalui tulisan ini penulis mengajak/menggugah para peneliti untuk bangkit karena kesempatan masih terbentang luas dan apa yang dapat kita lakukan masih banyak, baik dalam segi penelitian, konservasi, pemanfaatan, serta budi daya moluska Indonesia untuk kehidupan manusia.
PEMIJAHAN DAN PEMELIHARAAN LARVA IKAN BERONANG (Siganus guttatus) Samuel Lante; Rachmansyah Rachmansyah
Media Akuakultur Vol 2, No 2 (2007): (Desember 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8193.177 KB) | DOI: 10.15578/ma.2.2.2007.57-61

Abstract

Untuk menghasilkan benih ikan beronang Siganus guttatus yang baik, maka penanganan induk yang meliputi: pemeliharaan, pematangan gonad dengan implan pelet hormon LHRH-a, dan penambahan vitamin C dalam pakan serta pemeriksaan siap pijah sangat penting. Pengamatan perkembangan embrio dalam telur dan larva pada tahap awal, penyediaan pakan alami serta pemeliharaan larva merupakan tahap lanjutan dari pemeliharaan larva yang baik, maka benih-benih ikan Siganus guttatus yang dihasilkan juga akan baik.
DAMPAK PEMBANGUNAN WADUK TERHADAP KELESTARIAN BIODIVERSITY Ani Widiyati; Tri Heru Prihadi
Media Akuakultur Vol 2, No 2 (2007): (Desember 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9897.55 KB) | DOI: 10.15578/ma.2.2.2007.113-117

Abstract

Keberadaan waduk di suatu negara/wilayah diperlukan, mengingat waduk mempunyai banyak fungsi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Keberadaan waduk mempunyai dampak positif dan dampak negatif terhadap lingkungannya. Salah satu dampak negatif keberadaan waduk adalah terganggunya kelestarian keanekaragaman hayati lingkungannya, seperti hilangnya hamparan hutan sumber plasma nutfah tumbuhan maupun hewan. Pada daerah aliran sungainya dapat berakibat berkurangnya jenis ikan tertentu, plankton, bentos, dan tumbuhan air yang hidup pada perairan. Degradasi keanekaragaman hayati secara umum di perairan waduk, akan berpengaruh terhadap skala lokal, bank genetik alami akan hilang. Sedangkan pengaruhnya secara global akan berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan sekarang dan yang akan datang.
PEMILIHAN DAN PEMBANGUNAN TAMBAK UDANG BERWAWASAN LINGKUNGAN Purnamawati Purnamawati; Eko Dewantoro
Media Akuakultur Vol 2, No 2 (2007): (Desember 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1663.061 KB) | DOI: 10.15578/ma.2.2.2007.107-112

Abstract

Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang paling produktif untuk digunakan sebagai tambak udang. Untuk memanfaatkan potensi tersebut harus berpegang pada azas ramah lingkungan agar terjaga kelestarian ekosistemnya. Setelah memperhatikan tipe kawasan pantai, pemilihan lokasi untuk pem-bangunan tambak perlu mempertimbangkan sumber air, amplitudo pasang surut dan ketinggian elevasi, topografi, kualitas tanah, vegetasi, jalur hijau dan kawasan penyangga, kondisi iklim, ketersediaan sarana penunjang, ketersediaan sarana produksi dan kemudahan pemasaran, tataguna lahan, dan kebijakan pemerintah. Prototipe tambak berwawasan lingkungan yang dapat diterapkan meliputi tiga tipe, yaitu disain konstruksi tambak pola empang parit tradisional, disain konstruksi tambak pola empang parit yang disempurnakan, dan disain konstruksi tambak pola komplangan. Ketiga prototipe di atas dapat digunakan pada sistem budi daya mina wana.
MEMBANGKITKAN KEMBALI GAIRAH PETAMBAK MELALUI BUDI DAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei ) DENGAN KEPADATAN RENDAH Abdul Mansyur; Markus Mangampa
Media Akuakultur Vol 2, No 2 (2007): (Desember 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7740.901 KB) | DOI: 10.15578/ma.2.2.2007.62-66

Abstract

Perkembangan budi daya udang vannamei sudah menyebar di sentra-sentra budi daya udang seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jogjakarta, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, NTB, Bali, dan Sulawesi Selatan. Namun masih didominasi oleh petambak intensif yang bermodal besar, padahal jumlah petambak yang bermodal kecil mencapai 80%. Pada saat masih bangkitnya petani udang windu, produksi udang nasional umumnya berasal dari petambak yang bermodal kecil, sehingga berdampak nyata kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat petambak terutama di sentra-sentra produksi udang vannamei. Diharapkan dengan adanya dukungan penelitian, petambak bermodal kecil dapat bangkit dan bergairah kembali mengelola tambaknya demi peningkatan produksi, peningkatan pendapatan, dan kesejahteraan.

Page 1 of 2 | Total Record : 12